KISAH PERJALANAN BIKE SHARING
DI KOTA KEMBANG
Jika membahas Shelter Bike, sudah pasti berkaitan
dengan sepeda. Namun tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan Shelter Bike
ini. Karena Shelter Bike Sharing saat ini hanya
berlokasi di Jalan Cikapayang, Dago dan di Jalan Ganesha depan kampus ITB, Bandung
Utara. Shalter ini beroperasi pukul
06.00 s.d. 18.00 WIB.
Shelter Bike Sharing itu merupakan tempat
peminjaman
sepeda, dimana shelter ini dibangun khusus untuk para pengguna sepeda dan dibuka
bagi warga yang ingin bergabung dengan para Biker Sharing. Jika melewati
perempatan Cikapayang kita masih dapat melihat shelter sepeda berdiri di sisi
trotoar.
Dengan
masalah dan potensi yang Bandung miliki, bersepeda merupakan jawaban untuk
meningkatkan sistem transportasi menjadi lebih baik dan
ramah lingkungan. Para
ahli dalam bidang ini telah mendesain sebuah sistem baru bike sharing yang akan
di implementasikan di Kota Bandung pada akhir tahun 2015 ini. Shelter Bike
Sharing juga akan dibangun di daerah Dago dan Buah Batu dengan jumlah shelter
sebanyak 12 buah yang merupakan sumbangan dari alumni ITB. Bandung kini
menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang merealisasikan
program bike sharing.
Program bike
sharing ini merupakan gagasan dari komunitas bike.bdg
yang didukung oleh Bandung Creative City Forum (BCCF) dengan
kreativitas tanpa batasnya. Program ini
merupakan
sistem
layanan transportasi umum berupa sepeda yang dapat disewakan untuk perorangan
sebagai transportasi sehari-hari. Diharapkan dapat berdampak baik dengan
mengurangi kemacetan lalu lintas dan kadar polusi udara
yang kian parah di kota kembang, juga sebagai alternatif pendukung
peningkatan aspek pariwisata kota.
Prosedur peminjaman sepeda cukup dengan datang ke
shelter Bike.Bdg terdekat, dan berikan Kartu Identitas berupa KTP atau Kartu
Anggota (Member Card) Bike.Bdg untuk diproses oleh operator shelter. Lalu pilih
sepeda yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Kemudian ambil kembali Kartu Identitas
yang telah diproses, dan sepeda pun dapat dikendarai ke tempat yang ingin
dituju. Setelah digunakan, kembalikan sepeda ke shelter terdekat. Tunjukkan
Kartu Identitas kepada operator shelter, dan bayar tarif peminjamannya. Jika
sudah memiliki kartu anggota, biaya sudah termasuk dalam biaya bulanan.
Peminjaman dapat dilakukan setiap hari, tapi untuk bike tour akan
diadakan pada tiap hari Minggu saja, dengan tujuan memasyarakatkan sepeda. Ada
banyak jenis sepeda yang bisa disewa di bike.bdg, yakni mountain bike, city
bike, sepeda lipat dan electric bike. Tarif peminjaman
sepeda cukup Rp.3000,-/Jam. Namun untuk meminjam,
si peminjam wajib menjadi member terlebih dahulu dengan membayar 75 ribu untuk
masa satu tahun keanggotaan. Keanggotaan ini sekaligus untuk menghindari sepeda
tidak dikembalikan.
Rencananya, akhir tahun 2015 konsep bike-share ini tidak hanya di wilayah Bandung
Utara saja, namun sudah bisa kita temui di jalanan Kota Bandung. Jumlah shalter bike sharing di Kota Bandung dipastikan
akan bertambah. Ada sekitar 20 halte sepeda yang akan dibangun untuk meningkatkan
program Bike Sharing, dan merupakan sumbangan dari PT Pertamina sebagai
realisasi coorporate social responsibility (CSR). Satu haltenya nanti ada sekitar
15 sepeda.
Program Bike Sharing
kedepannya akan berbeda dengan yang telah berjalan saat ini. Perbedaan terletak
dari sistem teknologi yang di gunakan. Nantinya baik warga maupun wisatawan
yang akan menyewa sepeda tidak lagi dengan cara manual, tetapi menggunakan
kartu khusus. Teknologi seperti ini sudah banyak diterapkan di luar negeri. Dengan kedepannya program bike sharing ini
dapat berkembang dengan dukungan masyarakat Bandung, sehingga tahapan-tahapan
pengembangan jalur-jalur selanjutnya dapat terealisasi lebih cepat sekaligus
dapat memenuhi kebutuhan warga kota Bandung, khususnya dalam dunia persepedaan.
Mari kita dukung program
Pemkot dengan menggunakan fasilitas umum bike share untuk membudayakan
bersepeda, khususnya untuk warga Bandung dan umumnya untuk masyarakat luas.
Karena disamping ramah lingkungan, juga menghindari kepadatan kendaraan di
jalan. Dengan meningkatkan taraf hidup bersepeda juga kita dapat menghemat
biaya. Kita wujudkan Kota Bandung ini
menjadi kota bersepeda, karena dengan bersepeda kita bisa menerapkan
Mens sana in corpore sano
“Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar