Minggu, 22 Mei 2016

contoh Artikel "Seni Sastra" yang ketiga

KISAH PERJALANAN BIKE SHARING
DI KOTA KEMBANG

Jika membahas Shelter Bike, sudah pasti berkaitan dengan sepeda. Namun tidak banyak orang yang mengetahui keberadaan Shelter Bike ini. Karena Shelter Bike Sharing saat ini hanya berlokasi di Jalan Cikapayang, Dago dan di Jalan Ganesha depan kampus ITB, Bandung Utara. Shalter ini beroperasi pukul 06.00 s.d. 18.00 WIB.

Shelter Bike Sharing itu merupakan tempat peminjaman sepeda, dimana shelter ini dibangun khusus untuk para pengguna sepeda dan dibuka bagi warga yang ingin bergabung dengan para Biker Sharing. Jika melewati perempatan Cikapayang kita masih dapat melihat shelter sepeda berdiri di sisi trotoar.

Dengan masalah dan potensi yang Bandung miliki, bersepeda merupakan jawaban untuk meningkatkan sistem transportasi menjadi lebih baik dan ramah lingkungan. Para ahli dalam bidang ini telah mendesain sebuah sistem baru bike sharing yang akan di implementasikan di Kota Bandung pada akhir tahun 2015 ini. Shelter Bike Sharing juga akan dibangun di daerah Dago dan Buah Batu dengan jumlah shelter sebanyak 12 buah yang merupakan sumbangan dari alumni ITB. Bandung kini menjadi kota pertama di Asia Tenggara yang merealisasikan program  bike sharing.

Program bike sharing ini merupakan gagasan dari komunitas bike.bdg yang didukung oleh Bandung Creative City Forum (BCCF) dengan kreativitas tanpa batasnya. Program ini merupakan sistem layanan transportasi umum berupa sepeda yang dapat disewakan untuk perorangan sebagai transportasi sehari-hari. Diharapkan dapat berdampak baik dengan mengurangi kemacetan lalu lintas dan kadar polusi udara yang kian parah di kota kembang, juga sebagai alternatif pendukung peningkatan aspek pariwisata kota.

Prosedur peminjaman sepeda cukup dengan datang ke shelter Bike.Bdg terdekat, dan berikan Kartu Identitas berupa KTP atau Kartu Anggota (Member Card) Bike.Bdg untuk diproses oleh operator shelter. Lalu pilih sepeda yang diinginkan sesuai dengan kebutuhan. Kemudian ambil kembali Kartu Identitas yang telah diproses, dan sepeda pun dapat dikendarai ke tempat yang ingin dituju. Setelah digunakan, kembalikan sepeda ke shelter terdekat. Tunjukkan Kartu Identitas kepada operator shelter, dan bayar tarif peminjamannya. Jika sudah memiliki kartu anggota, biaya sudah termasuk dalam biaya bulanan.

Peminjaman dapat dilakukan setiap hari, tapi untuk bike tour akan diadakan pada tiap hari Minggu saja, dengan tujuan memasyarakatkan sepeda. Ada banyak jenis sepeda yang bisa disewa di bike.bdg, yakni mountain bike, city bike, sepeda lipat dan electric bike. Tarif peminjaman sepeda cukup Rp.3000,-/Jam. Namun untuk meminjam, si peminjam wajib menjadi member terlebih dahulu dengan membayar 75 ribu untuk masa satu tahun keanggotaan. Keanggotaan ini sekaligus untuk menghindari sepeda tidak dikembalikan.

Rencananya, akhir tahun 2015 konsep bike-share ini tidak hanya di wilayah Bandung Utara saja, namun sudah bisa kita temui di jalanan Kota Bandung. Jumlah shalter bike sharing di Kota Bandung dipastikan akan bertambah. Ada sekitar 20 halte sepeda yang akan dibangun untuk meningkatkan program Bike Sharing, dan merupakan sumbangan dari PT Pertamina sebagai realisasi coorporate social responsibility (CSR). Satu haltenya nanti ada sekitar 15 sepeda.

Program Bike Sharing kedepannya akan berbeda dengan yang telah berjalan saat ini. Perbedaan terletak dari sistem teknologi yang di gunakan. Nantinya baik warga maupun wisatawan yang akan menyewa sepeda tidak lagi dengan cara manual, tetapi menggunakan kartu khusus. Teknologi seperti ini sudah banyak diterapkan di luar negeri. Dengan kedepannya program bike sharing ini dapat berkembang dengan dukungan masyarakat Bandung, sehingga tahapan-tahapan pengembangan jalur-jalur selanjutnya dapat terealisasi lebih cepat sekaligus dapat memenuhi kebutuhan warga kota Bandung, khususnya dalam dunia persepedaan.


Mari kita dukung program Pemkot dengan menggunakan fasilitas umum bike share untuk membudayakan bersepeda, khususnya untuk warga Bandung dan umumnya untuk masyarakat luas. Karena disamping ramah lingkungan, juga menghindari kepadatan kendaraan di jalan. Dengan meningkatkan taraf hidup bersepeda juga kita dapat menghemat biaya. Kita wujudkan Kota Bandung ini  menjadi kota bersepeda, karena dengan bersepeda kita bisa menerapkan 

Mens sana in corpore sano
 “Dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar